Sejarah Basmalah adalah salah satu topik menarik dalam studi Islam. Frasa “Bismillahirrahmanirrahim” (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) ini memiliki akar yang dalam. Ia bukan sekadar untaian kata, melainkan sebuah fondasi spiritual. Kehadirannya menyelimuti hampir setiap aspek kehidupan seorang Muslim, dari ibadah hingga aktivitas sehari-hari.
Asal-usul penulisan Basmalah sangat terkait dengan wahyu pertama Al-Qur’an. Meskipun ayat pertama yang turun adalah “Iqra′” (Bacalah), namun penggunaan “Basmalah” secara penuh baru dicatat setelah turunnya Surat An-Naml, ayat 30. Dalam ayat tersebut, Nabi Sulaiman AS mengawali suratnya kepada Ratu Balqis dengan kalimat ini.
Sebelum itu, bangsa Arab pra-Islam juga memiliki kebiasaan memulai sesuatu dengan menyebut nama Tuhan mereka. Namun, dengan datangnya Islam, praktik ini disempurnakan. Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk selalu memulai perbuatan baik dengan menyebut nama Allah, menguatkan makna Sejarah Basmalah.
Penulisan Basmalah di awal setiap surat Al-Qur’an (kecuali Surat At-Taubah) adalah tradisi yang telah disepakati ulama. Ini menunjukkan pentingnya Basmalah sebagai pembuka dan keberkahan. Posisi Basmalah di awal surat-surat Al-Qur’an menggarisbawahi makna dan fungsi vitalnya sebagai gerbang spiritual.
Keutamaan agama dari Basmalah sangatlah banyak. Membaca Basmalah sebelum memulai sesuatu berarti memohon pertolongan dan keberkahan dari Allah SWT. Ini adalah bentuk pengakuan akan kekuasaan-Nya dan ketergantungan manusia. Perbuatan yang diawali dengan Basmalah diharapkan akan bernilai ibadah.
Dalam Hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Setiap urusan penting yang tidak diawali dengan Basmalah, maka ia terputus (kurang berkah).” Ini menunjukkan urgensi pengucapan Basmalah dalam setiap aktivitas. Hadis ini menegaskan posisi sentral Basmalah dalam kehidupan seorang Muslim.
Basmalah juga mengandung nama-nama Allah yang agung: Allah, Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih), dan Ar-Rahim (Yang Maha Penyayang). Ini adalah representasi dari sifat-sifat kasih sayang dan rahmat Allah yang luas. Mengucapkannya adalah mengingat dan merasakan keagungan-Nya.
Secara spiritual, Basmalah berfungsi sebagai pengingat konstan akan kehadiran Allah. Ini membantu seseorang untuk tetap berada di jalan yang benar dan menjauhi perbuatan dosa. Ia adalah jangkar yang menopang keimanan seseorang dalam setiap langkah hidupnya.
Selain dalam ibadah, Basmalah juga diucapkan dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari, seperti makan, minum, sebelum bepergian, atau memulai pekerjaan. Ini mengubah rutinitas menjadi bentuk zikir dan ibadah. Ini merupakan praktik yang sederhana namun penuh makna.
Demikianlah Sejarah Basmalah beserta keutamaan agamanya yang mendalam. Frasa singkat ini memiliki dampak besar dalam membentuk spiritualitas Muslim. Ia adalah simbol keberkahan, rahmat, dan ketergantungan mutlak pada Allah SWT. Semoga kita senantiasa menjadikannya bagian dari setiap langkah kita.
